SKRIPSI PAI
Upaya Guru Tahfidz Dalam Mencetak Santri Penghafal Al-Qur'an Melalui Konsep Al-Qosimi Di Pesantren Al-Hidayah Wonopringgo
Permasalahan penelitian ini adalah masih ada pesantren yang mempunyai program tahfidz tetapi belum mampu mencetak santri penghafal Al-Qur’an dengan baik. Pesantren Al-Hidayah Wonopringgo memfokuskan dirinya dalam upaya mencetak santri penghafal Al-Qur’an. Akan tetapi dalam merealisaikan program tersebut sejak pesantren ini berdiri pada tahun 2014 belum mampu mencetak santri penghafal Al-Qur’an, di karenakan masih banyak kendala yang di hadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana upaya guru tahfidz dalam mencetak santri penghafal Al-Qur’an melalui konsep al-Qosimi dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat upaya guru tahfidz dalam mencetak santri penghafal Al-Qur’an melalui konsep al-Qosimi di Pesantren Al Hidayah Wonopringgo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, serta dokumentasi dengan teknik analisis data yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa upaya yang dilakukan guru tahfidz di pesantren Al-Hidayah Wonopringgo dalam mencetak santri penghafal Al-Qur’an, terdiri dari beberapa tindakan, yaitu: 1). Guru tahfidz memberikan motivasi dan pujian terhadap santri. 2). Guru tahfidz membimbing para santri untuk tetap muroja’ah, 3). Guru tahfidz memberikan tugas dan hukuman kepada para santri, 4). Guru tahfidz Menggunakan konsep al-Qosimi dalam pembelajaran tahfidz di pesantren Al-Hidayah Wonopringgo. Sedangkan Faktor pendukung dan penghambat upaya guru tahfidz dalam mencetak santri penghafal Al-Quran, jika dilihat dari segi faktor pendukungnya yaitu 1). Adanya motivasi menghafal Al Qur’an dalam diri santri, 2). Adanya guru yang sudah pandai menghafal dan mumpuni di bidang tahfidz Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid, 3). Lingkungan pesantren yang masih asri dan jauh dari keramaian memungkinkan santri untuk lebih berkonsentrasi dalam menghafal Al-Qur’an, 4). Adanya target hafalan Al Qur’an yang harus dicapai. Faktor penghambatnya yaitu: 1). Adanya santri yang malas, tidak sabar dan berputus asa dalam menghafal Al-Qur’an, 2). Alokasi waktu yang kurang untuk menghafal Al-Qur’an, 3) Santri sering lupa dengan hafalanya.
24SK2421121.00 | SK PAI 24.121 FAI u | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain