SKRIPSI MD
Manajemen Dakwah Bil Hal dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Syafi'I Akrom Kota Pekalongan
Pentingnya manajemen pada suatu lembaga dakwah menuntut para praktisi dakwah agar selalu dalam pelaksanaannya memperhatikan perencanaan yang terstruktur. Sebagai salah satu institusi pendidikan Islam di Indonesia Pondok pesantren mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mencetak santri yang cerdas beragama yang juga berakhlak mulia. Tujuan pendidikan di pondok pesantren adalah membentuk serta mengembangkan kepribadian muslim yang mandiri, berakhlak mulia, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, merdeka serta teguh pendirian, menjunjung tinggi kemuliaan umat Islam dalam masyarakat, menyebarkan agama dan juga cinta ilmu untuk mengembangkan kepribadian Indonesia. Berbagai karakteristik, kekhasan, dan tradisi menunjukkan bahwa pesantrenpesantren Islam memainkan peran penting dalam bidang pendidikan, terutama dalam membentuk perilaku yang disiplin pada santri-santrinya. Studi lapangan yang dilakukan oleh seorang peneliti tentang disiplin santri di Pesantren Syafi'i Akrom di Kota Pekalongan menunjukkan fluktuasi perilaku: beberapa santri menunjukkan perilaku disiplin yang baik, sementara yang lain tidak. Keragaman perilaku disiplin ini menjadi tantangan jelas dalam penyebaran Islam di pesantren dan dalam membentuk generasi yang taat. Beberapa santri masih tidak menjalankan shalat tepat waktu, seperti shalat Subuh. Mereka tidak berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan, tidak mengikuti jadwal pembacaan Al-Quran, dan mengabaikan praktik keagamaan lainnya. Selain itu, kebersihan kurang diperhatikan, dan kondisi sering tidak higienis. Santri sering tidak menghadiri kelas tanpa izin yang sesuai dari wali mereka, menunjukkan bahwa budaya pesantren belum sepenuhnya mencerminkan perilaku disiplin yang baik. Rumusan masalahnya yaitu: “(1) Bagaimana potret kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Kota Pekalongan? (2) Bagaimana manajemen dakwah bil hal dalam menumbuhkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Kota Pekalongan?”. Tujuan dari penelitian ini adalah: “(1) Untuk mengetahui potret kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Kota Pekalongan. (2) Untuk mengetahui manajemen dakwah bil hal dalam menumbuhkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Kota Pekalongan.” Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang diuraikan oleh Miles dan Huberman Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kedisiplinan Santri Di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Kota Pekalongan masih terdapat masalah yang perlu diatasi, baik pada santri baru maupun santri lama. Khususnya kedisiplinan santri lama di pondok pesantren Syafi’i Akrom secara umum sudah sangat menurun. Mereka kurang mematuhi peraturan pondok, seperti kehadiran di Madin dan mengabaikan perintah ustadz, telat jamaah, tidak mengikuti kegiatan mengaji Alqur’an atau kitab, dan sebagainya. Hal ini tentu perlu tindakan perbaikan untuk meningkatkan kedisiplinan santri di pondok pesantren ini, terutama pada santri lama yang telah kehilangan tingkat disiplin yang seharusnya mereka miliki. 2) Pondok Pesantren Syafi’i Akrom telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kedisiplinan para santri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah untuk kegiatan madin dengan membuat jadwal jaga malam yang melibatkan 2 orang santri untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan, seperti berangkat tepat waktu dan mengenakan seragam. Dibuatnya buku kegiatan untuk santri yang mana dalam buku tersebut santri harus melaksakanan semua kegiatan yang ada engan bukti tanda tangan atau stempel dari pengurus ataupun guru, di dalamnya juga terdapat point-point untuk santri yang tidak melaksanakan kegiatan dengan baik. Diberlakukannya takzir/hukuman bagi santri yang melanggar. Selain itu, upaya yang dilakukan ialah melalui manajemen dakwah yang dilakukan dalam beberapa tahap diantaranya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan sehingga hal ini mampu membantu meningkatkan kedisiplinan santri.
24SK2436009.00 | SK MD 24.009 TIS m | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain