SKRIPSI IAT
Diskriminasi Ras dalam Teologi Pembebasan Islam Telaah Interpretasi Progresif Farid Esack (Metode Hermeneutika Gadamer Effective History)
Latar belakang dalam penelitian ini didasarkan kepada maraknya isu-isu mengenai fenomena diskriminasi ras yang masih kerap terjadi di Indonesia, maupun secara luas di seluruh dunia, meskipun sudah ada upaya-upaya untuk menghapus keberadaannya. Fenomena diskriminasi ini berkaitan dengan pembedaan, penilaian, dan perlakuan yang diskriminatif terhadap suatu ras tertentu baik dalam kehidupan sosial, politik, maupun ekonomi. Penelitian ini juga dilandaskan pada pemahaman bahwa setiap manusia memiliki hak yang sama dalam kesetaraan derajat dan martabat. Oleh karena itu, tindakan diskriminatif sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Selain itu, penelitian ini juga didorong oleh keinginan untuk menerapkan perspektif tafsir pembebasan, yang mengacu pada interpretasi Al-Quran yang lebih menekankan pada keadilan dan pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan. Selanjutnya, adanya potensi relevansi hermeneutika Gadamer dengan pendekatan Teori Kesadaran Keterpengaruhan oleh Sejarah (effective history) dalam memahami tafsir pembebasan Farid Esack, juga menjadi salah satu alasan dari latar belakang masalah. Oleh karena itu, akan dibahas mengenai bagaimana Tafsir Esack menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‟an dalam upaya memberantas diskriminasi ras, serta relevansinya Tafsir Pembebasan Farid Esack terhadap Hermeneutika Gadamer. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan dan pendekatan yang digunakan yakni pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara menggunakan sumber buku karangan dari Farid Esack yang berjudul, “Qur‟an, Liberation, & Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity Against Oppression”, serta buku maupun jurnal lain yang berhubungan dengan judul skripsi yaitu mengenai pandangan Farid Esack terhadap diskriminasi ras, ayat-ayat yang melarang rasisme serta meninjau metode hermeneutika Gadamer. Metode analisis data yang digunakan peneliti dengan cara literatur pustaka menyesuaikan hasil penelitian dengan teori yang sudah dipaparkan kemudian data tersebut dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian ini, Farid Esack dalam menafsirkan ayat-ayat pembebasan mencetuskan kunci-kunci hermeneutika, antara lain; (1) Taqwā, kesediaan dan kesadaran untuk mentaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya; (2) Tawhīd, menomorsatukan Allah; (3) al-Nās, tafsir harus berdampak untuk kepentingan banyak orang bukan atas diri sendiri; (4) alMustad‟afûn fi al-Ard, menafsirkan dalam rangka membela orang-orang yang tertindas; (5) Adl dan Qist, adil dan sama, tafsir tidak boleh memihak orang kaya; (6) Jihād, tafsir harus mempunyai daya penggerak untuk berjuang. Dengan menggunakan prinsip tersebut, akan mudahnya tercapai masyarakat yang jauh akan ketertindasan dan ketidakadilan, seperti diskriminasi ras yang cukup menyengsarakan rakyat.
24SK2431018.00 | SK IAT 24.018 TIN d | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain