SKRIPSI IAT
Pemaknaan Surat Al-Ahzab Ayat 56 dalam Shalawat Dalail Khairat (Studi Living Qur'an di Kradenan Pekalongan)
Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Aḥzab ayat 56 Allah telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, sebelum memerintahkan, terlebih dahulu Allah menjelaskan bahwasannya Dia dan para malaikat senantiasa bershalawat kepada Nabi akhir zaman tersebut. Dalam praktiknya, pembacaan shalawat beraneka ragam. Ada yang sederhana sebagaimana diajarkan Nabi, ada yang dilakukan dengan disertai pembacaan sejarah Nabi seperti dalam praktik membaca alBarzanji, dan ada juga yang dibacakan dengan berbagai wirid, hizib, asmaul husna dan berbagai doa lain sebagaimana Dalail Khairat. Skripsi yang berjudul “Pemaknaan Surat Al-Ahzab Ayat 56 (Studi Living Qur’an di Kradenan Pekalongan). Memfokuskan penelitian pada tiga pokok persoalan, yakni pemaknaan shalawat dalam QS. Al-Aḥzab ayat 56, praktik pembacaan shalawat Dalail Khairat di Kradenan Pekalongan dan motivasi para pengamal sehingga berhasil istiqamah dalam pengamalannya. Melalui metode penelitian kualitatif dapat penulis temukan hasil penelitian bahwa, terdapat tiga makna yang berbeda karena memandang pelaku shalawat. Jika dari Allah maka berarti curahan rahmat, jika dari malaikat maka berarti permohonan ampun kepada Allah, dan jika dari manusia maka permohonan kepada Allah agar memberikan keuatamaan dan kemulyaan kepada Nabi Muhammad SAW. Melalui jenis penelitian lapangan (field research) yaitu informasi didapatkan adalah dari lokasi melalui pengamatan pada subjek penelitian. Penelitian ini memakai jenis penelitian kualitatif fenomenologis. Pendekatan ini mengungkapkan bagaimana masyarakat dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an. Dapat penulis temukan hasil penelitian bahwa, terdapat tiga makna yang berbeda karena memandang pelaku shalawat. Jika dari Allah maka berarti curahan rahmat, jika dari malaikat maka berarti permohonan ampun kepada Allah, dan jika dari manusia maka permohonan kepada Allah agar memberikan keuatamaan dan kemulyaan kepada Nabi Muhammad SAW. Adapun cara pengamalnnya para santri mengikuti beberapa prosedur, yakni santri diperbolehkan mengamalkan shalawat Dalāil al-Khaīrāt harus melalu ijazah dengan berdasarkan sanad muttasil (mata rantai yang sampai kesumbernya). Dan cara pengamalannya adalah dengan diwiridkan setiap hari dan juga disertai puasa tiga hari, serta mengikuti segala arahan dari sang guru.
24SK2431004.00 | SK IAT 24.004 HIL p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain