SKRIPSI KPI
Strategi Dakwah Majelis Taklim Darul Ilmi Dala, Mencegah Kenakalan Remaja (Studi pada Remaja Jamah Majelis Darul Ilmi Desa Jeruksari Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan)
Kajian mengenai peran dakwah dalam mencegah kenakalan remaja menjadi penting dilakukan di era globalisasi yang penuh tantangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teori komunikasi dakwah untuk menemukan bagaimana strategi dakwah majelis taklim darul ilmi dalam mencegah adanya kenakalan remaja di Desa Jeruksari. Terdapat temuan awal bahwa kehadiran majelis keagamaan sangat dibutuhkan di tengah kondisi rob dan lingkungan menciptakan adanya kesenjangan akses pendidikan keagamaan terutama bagi remaja di Desa Jeruksari. Remaja desa tidak sepenuhnya mendapatkan lingkungan yang sehat baik secara jasmani maupun rohani dan berpotensi melakukan sejumlah kenakalan remaja. Dalam konteks penelitian ini, peneliti akan menggalih bagaimana majelis taklim darul ilmi menjalankan strategi dakwahnya dalam upaya memberikan akses wadah keagamaan melalui berbagai strategi bagi remaja. Secara umum kondisi rob dan lingkungan pesisir di Desa Jeruksari ikut serta mempengaruhi akses pendidikan non-formal terutama sarana dan prasarana. Peneliti menemukan bahwa tidak ada majelis keagamaan yang secara khusus menjadi wadah bagi akses pendidikan keagamaan di Desa Jeruksari. bangunan pendidikan non-formal seperti TPQ dan Madin mulai tidak berjalan dikarenakan adanya bencana rob setiap tahun. Bangunan tersebut terkena bencana air rob, dan tinggal menyisakan Taman Pendidikan Qur’an dimana kebanyakan sasaranya adalah anak usia dini untuk kalangan TK, Paud, dan SD. Peneliti menemukan adanya dua majelis taklim yaitu Majelis Taklim Al Maslakhah dan Majelis Taklim Na’am. Namun keduanya merupakan majelis yang secara mayoritas diikuti oleh seorang dewasa. Dari hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa kebutuhan akan adanya majelis taklim bagi remaja di Desa Jeruksari setidaknya memiliki dua alasan. Pertama, perlunya keberlangsungan pendidikan non-formal yang berkelanjutan. Peneliti menemukan bahwa lingkungan keagamaan ikut serta membentuk aktivitas remaja yang sehat sebagai wadah ekspresi dengan mengisi kekosongan waktu, silaturahmi dengan tetangga, mengenal lebih dekat tokoh masyarakat serta meningkatkan pengetahuan keagamaan dengan cara yang sesuai. Kedua, adanya kesenjangan akses terhadap kegiatan keagamaan dimana hanya sebagian kecil remaja yang telah mengikuti organisasi keagamaan tertentu yang rutin di majelis. Belum ada majelis taklim yang menampung semua kalangan remaja tanpa membedakan dari organisasi mana dirinya berasal. Hasil penelitian menemukan bahwa majelis taklim darul ilmi melakukan pendekatan yang adaptif terhadap remaja di Desa Jeruksari. Hal itu tercermin dari keanggotaan majelis taklim darul ilmi menerima semua remaja yang ingin bergabung tanpa membedakan dari latar manapun. Majelis darul ilmi melaksankan kegiatan seperti kajian kitab ringan tentang isu-isu remaja, wisata religi dan ziarah yang sesuai dengan minat remaja dan sejumlah kegiatan yang mendekatkan diri pada eksistensi remaja yang aktif dan menyukai tantangan. Dalam pelaksanaanya, majelis darul ilmi melibatkan habib, ustadz, perangkat desa dan tokoh masyarakat yang secara aktif melakukan proses pembinaan sekaligus proses pengawasan dengan saling berkolaborasi. Majelis taklim darul ilmi memiliki kegiatan rutin setiap minggu, setiap bulan dan setiap tahun yang memberikan kesempatan remaja memberikan peranya untuk acara internal majelis juga luar majelis. Berdasarkan hasil wawacara, terdapat pengaruh positif yang dirasakan masyarakat dari adanya majelis taklim darul ilmi terhadap kondisi remaja di Desa Jeruksari
24SK2434033.00 | SK KPI 24.033 ABD s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain