SKRIPSI BPI
Strategi Penyuluhan Agama Islam dalam Memahami Interaksi Sosial Narapidana di Rutan Kelas II B Pemalang
Latar belakang masalah penelitian ini menjelaskan bahwa masalah interaksi sosial di Rutan Kelas IIB Pemalang menjadi suatu hal yang kadang masih terjadi di antara narapidana. Hal ini disebabkan oleh kondisi psikis yang kurang stabil, dan kurangnya sikap saling menghargai perbedaan sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang berujung konflik. Pembenahan interaksi sosial narapidana menuju ke arah positif dapat menciptakan kerukunan dan keharmonisan hidup bersama. Upaya tersebut melalui penyuluhan agama Islam sebagai pendekatan primer guna membentuk kesadaran dan kestabilan diri yang mana dari hal tersebut dapat memunculkan tindakan baik dalam kehidupan sehari-hari terutama dengan sesama narapidana. Pada rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi penyuluhan agama Islam dalam membenahi interaksi sosial narapidana di Rutan Kelas IIB Pemalang, bagaimana kondisi interaksi sosial narapidana di Rutan Kelas IIB Pemalang dan apa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial narapidana di Rutan Kelas IIB Pemalang. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi penyuluhan agama Islam dalam membenahi interaksi sosial narapidana. Sedangkan, kegunaannya sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan strategi penyuluhan agama Islam dan menambah khazanah keilmuan dalam ruang lingkup Bimbingan Penyuluhan Islam terutama berkaitan dengan penyuluhan agama Islam dalam membenahi interaksi sosial pada narapidana. Selain itu, pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian, untuk analisis data menggunakan redukis data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini, yaitu bahwa strategi penyuluhan agama Islam berupa metode ceramah, diskusi tanya jawab, pembiasaan dan keteladanan. Adapun kondisi interaksi sosial narapidana di Rutan Kelas IIB Pemalang sebelum mengikuti program penyuluhan agama Islam, yaitu munculnya konflik yang disebabkan oleh kurangnya pengendalian emosi dan kurangnya sikap saling menghargai perbedaan. Setelah mengikuti, muncul bentuk interaksi sosial positif kerja sama yang ditandai dengan sikap gotong-royong, meningkatnya toleransi narapidana dan saling tolong-menolong sehingga menumbuhkan rasa kekeluargaan dan terciptanya kerukunan. Faktor pembenahan interaksi sosial narapidana, meliputi faktor motivasi, sugesti, imitasi, identifikasi dan simpati.
24SK2435047.00 | SK BPI 24.047 AIS s | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain