SKRIPSI BPI
Efektivitas Penyuluhan Etika Bermedia Sosial Untuk Mengurangi Cyberbullying di SMK Ma'arif NU Kajen
Cyberbullying merupakan perluasan dari bullying, bullying sendiri yaitu kekerasan fisik atau mental yang dilakukan seseorang maupun sekelompok orang pada seorang atau kelompok orang lainnya sehingga korban merasa teraniaya. Di SMK Ma’arif NU Kajen, kasus cyberbullying yang terjadi yaitu seperti pemanggilan nama siswa lain dengan nama hewan atau panggilan lain yang membuat siswa itu merasa tidak nyaman. Kemudian menyebarkan gambar/video aib yang membuat korban merasa tidak nyaman dan kesal. Dilihat dari adanya permasalahan cyberbullying di SMK Ma’arif NU Kajen, maka diperlukan solusi untuk mengurangi tindakan tersebut. Salah satunya dengan memberikan sebuah penyuluhan etika bermedia sosial. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas penyuluhan etika bermedia sosial untuk mengurangi cyberbullying di SMK Ma’arif NU Kajen. Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian eskperimen dengan metode pre-experimen one group pre test post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK Ma’arif NU Kajen, dengan sampel siswa- siswi SMK Ma’arif NU Kajen sebanyak 30 siswa. Kemudian teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket, yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah perlakuan (pretest dan post-test) dan instrumen perlakuan yang diberikan menggunakan modul. Penelitian ini menggunakan teori indikator cyberbullying menurut Willard, diantaranya yaitu flaming (menghina), harassment (menganggu), denigration (fitnah), impersonation (peniruan), outing (menyebarkan), trickey (tipu daya), exclusion (mengucilkan orang lain), dan cyberstalking (menguntit). Dan teori indikator penyuluhan etika bermedia sosial menurut Kementerian Informasi dan Informatika Indonesia (KEMKOMINFO) yang mengungkapkan terdapat lima indikator etika bermedia sosial untuk mengurangi cyberbullying. Diantanya yaitu, penggunaan bahasa yang baik, hindari penyebaran SARA, pornografi, dan aksi kekerasan, kroscek kebenaran berita, jangan terlalu mengumbar informasi pribadi, dan menghargai hasil karya orang lain. Teknik analisis data menggunakan uji t (Pired Sample T Test). Hasil penelitian menunjukan bahwa cyberbullying di SMK Ma’arif NU Kajen setelah diberikan perlakuan terdapat perbedaan skor. Selisih rata-rata pretest dan posttest adalah 61,2. Sedangkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t yang dilakukan dengan software program komputer SPSS 25 diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed) = 0,000. Karena nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa penyuluhan etika bermedia sosial efektif untuk mengurangi cyberbullying di SMK Ma’arif NU Kajen.
24SK2435016.00 | SK BPI 24.016 LUL e | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain