SKRIPSI HKI
Pola Ketahanan Keluarga Pasangan Suami-Istri Berstatus Mahasiswa Perspektif Maqashid Asy-Syari'ah (Studi Kasus di UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan
Beberapa mahasiswa S-1 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dengan aktivitas akademiknya memilih untuk menjalankan hubungan perkawinan. Dengan kesibukan mereka dalam dunia akademik serta peran dan tanggung jawabnya dalam kehidupan rumah tangga mengalami berbagai problematika baik problematika akademik, problematika psikologis, ataupun problematika ekonomi. Setiap pasangan termasuk pasangan suami-istri yang suami atau istrinya berstatus mahasiswa menginginkan terwujudnya ketahanan keluarga dalam rumah tangganya. Ketahanan keluarga merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap keluarga dalam mengelola sumber daya yang terdapat di dalamnya guna menghadapi berbagai situasi atau kondisi yang berubah secara dinamis. Teori yang mendukung untuk mengkaji persoalan tersebut ialah teori maq ̅shid asysyar ’ah ̅ . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola ketahanan keluarga pasangan suami-istri berstatus mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dan hasil tinjauan maq ̅shid asy-syar ’ah ̅ terhadap pola ketahanan keluarga pasangan suami istri berstatus mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan normatif-deskriptif. Data penelitian ini bersumber dari hasil wawancara dengan mahasiswa S-1 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang sudah menikah serta pasangannya dan disebut dengan sumber data primer. Sedangkan data-data sekunder diambil dari buku, jurnal, tesis, dokumen, dan lain-lain. Data-data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini antara lain: (1) pola ketahanan keluarga yang dilakukan oleh 6 pasangan suami-istri berstatus mahasiswa UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan berdasarkan teori Andarus Darahim dapat dilaksanakan oleh seluruh pasangan yakni pada ketahanan fisik jasmani. Sementara, 5 dari 6 pasangan belum bisa mengaplikasikan ketahanan mental psikologis dalam keluarganya. Sementara 3 pola ketahanan yang lainnya yakni ketahanan spiritual, ketahanan ekonomi, dan ketahanan sosial dikatakan cukup. (2) berdasarkan pandangan maq ̅shid asysyar ’ah ̅ , pola ketahanan keluarga pasangan suami-istri berstatus mahasiswa S-1 UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan dinilai telah mengupayakan nilai maslahat di dalamnya dimana mereka memiliki kemampuan yang baik dalam pemeliharaan agama, keturunan, dan ekonomi.
24SK2411010.00 | SK HKI 24.010 RAH p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain