SKRIPSI TP
Implementasi Terapi Sufistik untuk Menurunkan Kecamatan pada Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa pasien Diabetes Mellitus yang mengalami kecemasan. Peningkatan kadar glukosa darah merupakan ciri penyakit kronis diabetes melitus (DM) yang selalu diikuti dengan komplikasi. Memiliki diabetes mellitus adalah masalah kesehatan yang serius. Keadaan ini juga dialami di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Metode islami yang diterapkan RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan tersebut dengan melakukan beberapa terapi sufistik dalam menangani pasiennya. Hal itu justru membantu kesehatan pasien untuk berkembang dengan dukungan dokter, paramedis dan penasehat spiritual atau terapis sufistik atau setidaknya memperkuat ketabahan dan kesabaran pasien dalam menghadapi kondisinya. Untuk itulah penelitian ini penting dilakukan guna meneliti lebih dalam mengenai Implementasi terapi sufistik untuk menurunkan kecemasan pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Tujuan penelitian ini adalah: a) Untuk mengetahui kondisi kecemasan pada pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah diberikan terapi sufistik di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan; b) Untuk mengetahui implementasi terapi sufistik untuk menurunkan kecemasan pada pasien diabetes mellitus di Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Penelitian ini merupakan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan melalui pendekatan tasawuf. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kecemasan pada pasien diabetes mellitus ada perubahan yang yang lebih baik. Dapat dilihat dari perubahan pada subjek dari aspek fisik, perilaku, kognitif dan afektif ke arah yang lebih baik menggunakan terapi sufistik dengan beberapa tahapan seperti Takhalli (pembersihan diri), Tahalli (pengisian diri), Tajalli (wujud atau hasil dari tahalli). Pada tahap takhalli melalui taubat, adapun tata cara yaitu mengakui bahwa diri sendiri salah dengan menyadari akan adanya tuhan sebagai tuhan kita. Kemudian pada tahap Tahalli (pengisian diri) menggunakan metode seperti salat, dzikir, doa, puasa, membaca Al-Qur’an dan juga dengan pemberian nasehat atau motivasi oleh terapis sufistik atau pembimbing rohani di Rumah Sakit. Setelah menghiasi diri dalamm tempo waktu yang lama pada tahap tajalli ini keadaan spiritual ketika seseorang merasakan kehadiran tuhan setelah dirinya bersih atau wujud hasil dari takhalli.
23SK2333039.00 | SK TP 23.039 ELP i | My Library (Lantai 3, Local Content) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-21) |
Tidak tersedia versi lain