SKRIPSI TP
Mahabbah dan Relevansinya terhadap Moderesasi Beragama Menurut Husein Ja'far Al Hadar
Skripsi ini mengkaji tentang mahabbah dan relevansinya dengan moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar. Penelitian ini dilatarbelakangi masyarakat Indonesia yang multibudaya, dimana masyarakat ini tidak sedikit masih memiliki sikap ekslusif, inklusif, serta intoleren. Moderasi beragama hadir sebagai usaha peneguhan dalam memelihara kedamaian antar pemeluk agama di Indonesia. Dalam hal ini mahabbah muncul sebagai solusi. Konsep mahabbah dapat ditemukan dimana saja, termasuk dalam karya nya Husein Ja’far Al-Hadar Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana konsep mahabbah menurut Husein Ja’far Al-Hadar? 2). Bagaimana moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar? 3). Bagaimana relevansi mahabbah terhadap moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar?. Tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui konsep mahabbah menurut Husein Ja’far Al-Hadar. 2). Untuk mengetahui moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar. 3). Untuk mengetahui relevansi mahabbah terhadap moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang menggunakan referensi buku sebagai sumber utama. Sedangkan pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan telaah dokumen, dimana peneliti mengumpulkan dokumen dan kemudian menganalisanya, metode penelitian yang digunakan dalam menganalisa data adalah metode analisis isi (content analysis). Objek formal dalam penelitian ini adalah mahabbah dan moderasi beragama dan objek materialnya adalah buku karya Husein Ja’far Al-Hadar. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1). Konsep mahabbah Husein Ja’far Al-Hadar digolongkan dalam sembilan rayuan untuk mendapatkan cinta Allah. Bentuk mahabbah kepada Allah adalah dengan ma’rifatullah (mengenal Allah), bertaubat, bertawakal, bertakwa, dan bersikap wara’. Bentuk mahabbah k dengan berprasangka baik dan silaturahmi, serta bentuk mahabbah kepada apa yang Allah Cintai adalah dengan mengikuti jalan Nabi Saw. 2). Moderasi beragama menurut Husein Ja’far Al-Hadar adalah Orang yang moderat itu seperti wasit yang melihat permasalahan bukan dari satu sudut pandang, melainkan melihat permasalahan itu dari tengah, orang moderat itu bersikap bijaksana, yang menyampaikan kebenaran dengan kebaikan dan keindahan. 3). Relevansi konsep mahabbah terhadap moderasi beragama adalah saling berkaitan. Mahabbah dalam konteks moderasi beragama, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan, berperilaku adil, dan bersikap bijaksana. Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas, bersikap ekslusif, ekstrem, intoleransi, dan berpecah belah
23SK2333027.00 | SK TP 23.027 WID k | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain