SKRIPSI IAT
Body Shaming dalam Al-Qur'an (Analisis Penafsiran Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir Terhadap Q.S. Al Hujarat 11 dan An Nisa 148)
Body shaming merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dengan melontarkan kata-kata buruk atau mengomentari fisik seperti berat badan, ukuran tubuh dan penampilan diri sendiri maupun orang lain. Dimana komentar tersebut dapat mengakibatkan individu menarik dari lingkungan disebabkan mendapat ancaman, pengalaman buruk dan penolakan social. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Q.S. Al-Hujurat 11 dan An-Nisa 148. Penelitian ini dibuat untuk memahami rumusan masalah: 1) Bagaimana Penafsiran Wahbah Zuhaili dalam Q.S. Al-Hujurat 11 dan An-Nisa 148?. 2) Bagaimana Kontekstualisasi penafsiran Wahbah Zuhaili pada permasalahan Body Shaming?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui penafsiran Wahbah Zuhaili dalam Q.S. Al-Hujurat 11 dan An-Nisa 148. 2) Untuk mengetahui kontekstualisasi penafsiran Wahbah Zuhaili pada permasalahan Body Shaming, Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan (library reseach), yaitu melakukan penelitian dengan menghimpun berbagai buku serta sumbersumber lain yang sesuai dengan tema penelitian yang akan dikaji. Adapun jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang membahas tentang suatu masalah secara mendalam. Sedangkan pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode tematik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu data primer berupa Tafsir Al-Munỉr karya Wahbah Zuhaili dan kedua data sekunder berupa buku-buku, jurnal, artikel yang menunjang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil dari penelitian ini Wahbah Zuhaili dalam tafsirnya Q.S. Al-Hujurat ayat 11 menjelaskan bahwa tindakan menghina, mencela dan memanggil dengan julukan yang buruk dilarang. Larangan ini tertuju juga untuk mencela tubuh body shaming yang dalam hal ini sering terjadi di dunia nyata maupun di dunia maya. Sedangkan dalam Q.S. An-Nisa ayat 148 mengatakan bahwasannya Allah memberikan hukuman kepada orang yang membicarakan keburukan secara terangterangan dan terbuka. Semuanya sama-sama dilarang maka sebaiknya bagi kita untuk menjaga lisan dan perbuatan dalam berinteraksi kepada sesama, serta memahami etika dalam bermasyarakat.
23SK2331092.00 | SK IAT 23.092 NAB b | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain