TESIS PAI
Moderasi Beragama Islam Pada Siswa Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren Dan Non Pesantren Di MA Ribatul Muata
Latar belakang penulisan tesis ini, ialah moderasi beragama termasuk wujud dari adanya suatu sikap yang selalu mengusahakan untuk mengambil posisi di tengah ketika adanya dua hal atau pihak (kubu) yang tengah berlawanan atau berhadapan. Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren Dan Non Pesantren Di Ma Ribatul Muata’alimin Kota Pekalongan, menerapkan metode kurikulum salaf klasik sebagai model moderasi beragama untuk di ajarkan kepada santri-santrinya dan juga masyarakat dengan jalan pengkajian materi yang disampaikan pada saat di pondok pesantren maupun di lembaga formal yang mana pengkajian tersebut terpusat pada bahan berupa kitab-kitab klasik/turath. Dari proses itulah akhirnya terlahir sikap moderat sebagai bentuk adanya akibat dari tempaan pendidikan di lingkungan Madrasah. Dari beberapa uraian yang telah disajikan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Moderasi Beragama Islam Pada Siswa Madrasah Aliyah Berbasis Pesantren Dan Non Pesantren Di Ma Ribatul Muata’alimin Kota Pekalongan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pemahaman siswa pesantren terhadap moderasi beragama di MA Ribatul Muta’alimin Kota Pekalongan? Bagaimana pemahaman siswa non pesantren terhadap moderasi beragama di MA Ribatul Muta’alimin Kota Pekalongan? Apa Persamaan dan Perbedaan siswa pesantren dan non pesantren dalam moderasi beragama di MA Ribatul Muta’alimin Kota Pekalongan? Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis siswa yang pesantren terhadap moderasi beragama di MA Ribatul Muta’allimin Kota Pekalongan.Untuk menganalisis siswa yang non pesantren terhadap moderasi beragama di MA Ribatul Muta’alimin Kota Pekalongan. Untuk menganalisis persamaan dan perbedaan siswa pesantren dan non pesantren di MA Ribatul Muta’alimin Kota Pekalongan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa secara garis besar Siswa yang dari pesantren sudah menerapkan nilai nilai moderasi beragama islam seperti yang tercermin dalam kesehariannya yaitu sering berinteraksi dengan semua kalangan baik yang berbeda agama, mapun suku bangsa, dan juga dari hasil observasi siswa pesantren telah di ajarkan materi terkait moderasi beragama islam seperti kitab riyadus sholihin yang mana terkandung nilai nilai tawazun, syura dan tasamuh. Pemahaman siswa non-pesantren terhadap moderasi beragama dapat bervariasi tergantung pada latar belakang agama, pengalaman, dan pendidikan yang mereka terima, berdasarkan hasil observasi dan wawancara di temukan beberapa siswa non pesantren yang belum paham tentang Moderasi beragama, Kepala sekolah MA Ribatul Muta’alimin sudah memberikan materi kepada semua siswa. bisa dengan cara penyampaikan materi di ruang ruangan. Siswa pesantren dan non-pesantren dapat memiliki sikap yang sama terhadap perbedaan, yaitu menghargai dan menghormati perbedaan agama, suku, dan budaya namun ada beberapa siswa non pesantren yang belum memahami moderasi beragama. siswa pesantren lebih memahami tentang konsep moderasi beragama karena materi yang mereka terima bukan hanya dari sekolah saja melainkan dari pesantren diajarkan juga.
23TS2352103.00 | TS P.PAI 23.103 ATI m | My Library (Lantai 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain