SKRIPSI IAT
Trtadisi Pembacaan Q.S. Ibrahim (Ayat 37-41) dalam Pembangunan Gedung di Pondok Pesantren Terpadu Al Fusha (Studi Living Qur'an)
Penelitian ini membahas mengenai praktik pembacaan surat Ibrahim dari ayat 37-41 dalam pembangunan sebuah gedung. Tradisi ini dilakukan dengan membaca ayat tersebut sebanyak 313 kali dan diakhiri dengan do’a. kegiatan ini dilatar belakangi oleh do’a Nabi Ibrahim ketika meninggalkan Nabi Isma’il dan Sayyidah Hajar di tempat yang tandus tanpa tanda kehidupan sama sekali. Di tempat tersebut Nabi Ibrahim berdo’a sesuai dengan ayat 37-41 yang berisikan tentang permohonan supaya tempat yang di tempati oleh Nabi Isma’il dan Sayyidah Hajar bisa subur, banyak yang berdatangan dan banyak rezekinya dengan kata lain barokah. Penulis disini akan menjelaskan prakitik dan makna yang dari beberapa pelaksana. Keunikan tradisi tersebut adalah ayat tersebut tidak ada kaitanya dengan adanya proses pembangunan sebuah gedung terlebih pembangunan gedung di Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha. Keterangan tersebut menjadikan penulis berniatan untuk meneliti makna dibalik tradisi pembacaan surat Ibrahim di Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha, karena hal tersebut dianggap menarik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif serta field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan fenomenologi. Selain itu, untuk menjawab rumusan masalah diatas, dengan melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada Pengasuh maupun Santri Pondok Pesantren Terpadu Al-Fusha. Hasil temuan lapangan tersebut kemudian dianalisis dan dideskripsikan dalam penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian ini dibagi menjadi beberapa makna. Ada makna historis yaitu makna yang diungkap berdasarkan sejarah latar belakang tradisi tersebut muncul. Makna kedua adalah makna ekspresif yaitu makna yang dirasakan orang yang melaksanakan tradisi tersebut mengenai beberapa manfaat dan barokahnya. Ketiga makna ibadah, bermakna bahwa praktik pembacaan surat Ibrahim tersebut merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Keempat yaitu makna sosiologi yang mengandung arti kerukunan dan kekompakan, karena dalam pelaksaannya dilakukan oleh beberapa orang dari beberapa tingkatan yang berbeda.
23SK2331071.00 | SK IAT 23.071 IFK t | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain