SKRIPSI IAT
Analisis Semiotika Sinkronik Diakronik Ferdinand De Saussure Terhadap Pemaknaan Kata Jihad dalam Al Qur,an
Penelitian ini membahas mengenai term jihad yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur`an dengan tinjauan analisa semiotika Ferdinand Saussure. Hal yang melatar belakangi penelitian ini adalah keresahan akademis perihal masih adanya pemahaman terhadap ajaran jihad ini dengan konotasi negatif. Di Indonesia misalnya, ada kelompok yang menyebut dirinya dengan kelompok jihadis, yang malah cenderung menebar aksi teror dan pengeboman terhadap yang berbeda keyakinan. Sebenarnya, penelitian tentang jihad sudah banyak dikaji oleh kalangan akademisi dalam berbagai perspektif dan pendekatan, akan tetapi masih sedikit yang menggunakan pendekatan semiotika sebagai pisau analisis. Ternyata pemaknaan yang dihasilkan juga akan berbeda satu sama lain, sehingga penulis tertarik untuk mengaplikasikan pendekatan semiotika. Harapan penulis dalam penelitian ini adalah agar dapat memberikan sumbangsih keilmuan dengan memaparkan data-data yang sudah penulis kumpulkan. Agar terungkap proses perubahan makna dan pemahaman term jihad, dimulai dari zaman pra Islam hingga saat ini yang terus mengalami evolusi bahasa sebagai jawaban atas problematika umat. Penulis ingin membuktikan bahwa sifat Al-Qur`an yang salih likulli zaman wa makan adalah benar, sehingga pendekatan semiotika Saussure dinilai sesuai untuk menjawab perjalanan dan proses perubahan makna Jihad ini. Tentunya dalam mensyari’atkan jihad sebagai ajaran agama, Al-Qur`an memiliki maksud khusus yang harus digali lebih jauh. Untuk menjawab hal di atas, diperlukan analisa kebahasaan yang kompleks dengan kombinasi aspek historikalnya sebagai data pendukung penelitian. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian library research (penelitian pustaka) dengan pendekatan semiotika. Untuk memperkuat analisa, penulis juga menggunakan teori sinkronik dan diakronik Ferdinand De Saussure untuk menjawab rumusan masalah di atas. Acuan penelitian ini adalah penyajian data-data kesejarahan dalam buku-buku tarikh Islam dan pendapat para mufassir secara periodik dengan melihat pada era penafsirannya. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisa dan dideskripsikan dalam penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa jihad merupakan ajaran Islam yang kompleks karena wilayah cakupannya sangat luas. Dalam tinjauan sejarah perjalanan katanya, jihad diaplikasikan dalam bermacam-macam bentuk mulai dari perang dengan mengangkat senjata hingga perang melawan hawa nafsu. Kata jihad sendiri secara umum dimaknai sebagai usaha sungguh-sungguh dengan kemampuan yang dimiliki untuk meninggikan agama Allah. Ayat-ayat jihad dalam Al-Qur`an yang disebutkan sebanyak 41 kali memberikan pesan betapa pentingnya sebuah perjuangan dalam mengarungi kehidupan. Maka, banyak aspek yang menjadi cakupan jihad dalam konteks kekinian, seperti jihad politik, jihad ekonomi, jihad pendidikan, jihad kesehatan dan masih banyak lagi. Dalam tinjauan analisa semiotika sinkronik Saussure, diketahui bahwa jihad adalah benar-benar merupakan syariat Islam yang belum dikenal oleh bangsa Arab pra-Islam. Maka, bentuk jihad kala itu adalah mempertahankan keimanan seorang muslim terhadap tekanan kaum musyrikin dan berperang melawan mereka agar marwah selalu Islam terjaga. Sedangkan dalam tinjauan diakroniknya, ditemukan data penafsiran para mufassir dimasing-masing periode (klasik, pertengahan dan kontemporer) menyepakati maksud arti jihad dalam Al Furqan: 52 (ayat makkiyah) dengan jihad bil Qur’an, namun implementasinya berbeda satu sama lain. Sedangkan dalam Al-Baqarah: 218 (ayat madaniyah) semua menyepakati maknanya dengan perang melawan kaum kafir. Namun seiring berjalannya periode penafsiran, terjadi eufemisme (penghalusan bahasa), sehingga tidak frontal dengan menyebut jihad sebagai perang secara langsung
23SK2331067.00 | SK IAT 23.067 RIS a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain