SKRIPSI PBA
Model Blended Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Karanganyar Kabupaten Pekalongan
Latar belakang pelaksanaan pembelajaran dengan model blended learning ialah covid-19, pelaksanaan pembelajaran di MTs Ma’arif Karanganyar awalnya dilakukan secara daring kurang efektif, karena tidak semua tersedia jaringan yang baik, pemantauan siswa cukup sulit oleh karena itu model pembelajaran blended learning ini diterapkan dengan tujuan untuk mendorong keberhasilan kelancaran proses pembelajaran, model ini tergolong baru digunakan dan peneliti ingin mengetahui blended learning dalam pembelajaran bahasa Arab lebih mendalam
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Pelaksanaan Model Blended Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII Di MTs Ma’arif Karanganyar, (2) Apa Kelebihan dan Kekurangan Pelaksanaan Model Blended Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas VII MTs Ma’arif Karanganyar.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif, metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan peristiwa atau kondisi yang akan diteliti
Hasil penelitian menunjukan pembelajaran di MTs Ma’arif dilakukan dengan PTM kapasitas 50%, tahap perencanaanya meliputi silabus, RPP dan bahan ajar, membentuk sesi kelompok belajar, mengadakan rapat kesepakatan kegiatan pembelajaran kapasitas 50%. Tahapan pelaksanaan pembelajaran blended learning dibagi menjadi dua bagian yaitu PTM dan online, tahapan pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab secara tatap muka dimulai guru mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa, berdoa bersama, absen, pada tahap inti guru mengulas materi sebelumnya, guru menyampaikan materi dengan membacakan teks Arab siswa menyimak menirukan, guru membentuk kelompok, satu kelompok 2 orang, kemudian siswa ditugaskan untuk mendiskusikan,setelah selesai berdiskusi, siswa secara kelompok mempresentasikan hasil diskusi, materi yang digunakan ialah al-unwan maharah qiro’ah, media yang digunakan berupa buku ajar, papan tulis, kamus dan tahap penutup dengan memberikan tugas, salam, hamdalah. Tahapan pelaksanaan pembelajaran online diawali salam, berdoa, ngelist absen, mengirimkan materi, mengarahkan siswa untuk membaca dan diberi tugas memaknai, menanyakan mufrodat baru, diberikan soal-soal latihan dikumpulkan ketika sesi tatap muka. Kelebihan blended learning berupa waktu pembelajaran fleksibel, siswa dapat belajar mandiri , mudah mengakses materi, dapat berdiskusi antar siswa diluar jam pelajaran sedangkan kekuranganya ialah jaringan internet tidak stabil, kurangnya pemahaman siswa, pemantauan siswanya sulit.
23SK2322013.00 | SK PBA 23.013 INT m | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain