SKRIPSI IAT
Konsep Shalat Khusyu’ dalam Penafsiran Sufistik: Kajian Kitab Tafsir faiḋ ar-rāḣman Karya KH. Sholeh Darat
Beribadah merupakan sarana untuk berdialog dengan Allah Swt. sarana untuk membantu manusia menjadi orang yang mampu mencegah fahsya’ dan munkar juga sebagai sarana untuk memohon pertolongan-Nya, tapi banyak sekali yang masih belum paham maksud dari konsep khusyu’ yang akan membantu lebih dekat dengan-Nya seolah-olah mereka melaksanakan ibadah hanya karena kewajiban dan buta akan makna ibadah. Karena hanya dengan kekhusyu’anlah kita dapat meraih makna sejati shalat yakni ketaatan tertinggi kepada sang pencipta.
Dengan khusyu’ kita juga dapat merengkuh keutamaan shalat sebagai pencegah perbuatan mungkar dan keji. Dengan alasan hal tersebut, penulis kemudian ingin sekali melakukan penelitian pada makna khusyu’ menurut KH. Sholeh Darat, dan ahli tasawuf tentang bagaimana cara menerapkan khusyu’ pada ibadah shalat dan bagaimana implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis penelitian ini adalah study pustaka(library research), dengan pendekatan tafsir isyari(sufi). Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder, kemudian menganalisa dengan metode deskriptif analisis dengan tujuan mengumpulkan data, menyusun, menjelaskan, dan menganalisa.
Temuan daripada penelitian ini adalah bahwa shalat khusyu’ menurut KH. Sholeh Darat adalah timbulnya keyakinan bahwa semua makhluk akan bertemu dengan Allah SWT. kelak di hari kiamat dan meyakini bahwasanya setiap orang akan kembali kepada-Nya untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatanya selama hidup di dunia. Sehingga akan berdampak pada setiap insan apabila ingin mengerjakan kemaksiatan maka akan timbul rasa (khouf) takut kepada Allah Swt. akan adzab-Nya dan (haya) malu jika hendak melakukan perbuatan keji dan mungkar.
23SK2331049.00 | SK IAT 23.049 AZI k | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain