SKRIPSI IAT
Nilai-Nilai Politik Dalam Tafsir Al-Qur’nul Majid An-Nuur Karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy
Nilai-nilai politik dimasa sekarang sangat dibutuhkan dan diperlukan, karena kondisi politik saat ini sedang tidak baik-baik saja. Hal ini bisa dilihat dari berbagai kasus penyelewangan dan pelanggaran yang terjadi. Politik yang seharusnya mementingkan dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat justru menjadi ajang untuk memperkaya diri sendiri dan kelompok. Permasalahan yang ada didalam politik sangat beragam sekali baik itu dari segi kurangnya pengetahuan tentang berpolitik yang baik dan benar juga politik yang berlandaskan pada Al-Qur’an, rasa ambisius terhadap dirinya sendiri dan juga arti tanggung jawab yang hanya sebatas kata. Politik menduduki posisi yang cukup tinggi dan istimewa bagi manusia sebab untuk memperbaiki tatanan hidup agar terciptanya stabilitas politik yang baik dan benar.
Pada penelitian ini, penulis mengangkat dua rumusan masalah yaitu, bagaimana penafsiran ayat-ayat politik dan bagaimana nilai-nilai politik dalam tafsir al-Qur’anul Majid an-Nuur. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat politik dan mengetahui nilai-nilai politik dalam tafsir al-Quran’ul Majid an-Nuur karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Penelitian ini juga memiliki dua manfaat yaitu manfaat secara teoritis untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan dalam kajian Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dan manfaat praktis yaitu untuk menerapkan nilai-nilai berpolitik yang baik dan benar, sehingga akan menimbulkan kesejahteran dalam kehidupan masyarakat.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode library research atau kepustakaan dengan mencari data pada sumber-sumber penelitian terdahulu. Kajian literatur tafsir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan tematik atau maudhu’i. Walaupun didalam Al-Qur’an tidak menyebutkan politik secara detail dan rinci, namun ada beberapa klasifikasi atau term yang dapat dijadikan sebagai pembuka untuk memahami makna politik. Seperti klasifikasi syura, khalifah dan ulil amri yang dapat dijadikan sebagai makna yang bisa dianalisis sebagai arti politik. Banyak sekali cendekiawan muslim yang berpendapat bahwa menghubungkan antara agama dan politik merupakan perpaduan yang akan melahirkan kehidupan yang maslahat. Dengan dasar agama yang kuat dan kokoh maka, semua urusan dunia akan mendapatkan kemudahan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.
Dari hasil penelitian dengan menggunakan beberapa klasifikasi atau term dalam Tafsir al-Qur’anul Majid an-Nuur Karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy terhadap ayat-ayat yang dijadikan dasar dalam penelitian ini dengan term ada 3 antara lain, Pertama syura atau musyawarah yaitu mencari jalan keluar atas segala permasalahan yang sedang dihadapi untuk mengambil suatu keputusan. Hal ini dijelaskan dalam surat Ali-Imran ayat 159 dan surat Asy-Syura ayat 38. Kedua khalifah atau pemimpin yang berarti manusia, yang memiliki akal sehat dengan kecerdasan yang dimiliki maka ia mampu mengelola apa yang ada dibumi menjadi sesuatu yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 30 dan surat Shod ayat 26. Ketiga ulil amri atau penguasa atau ahlul halli wal aqdi (orang-orang yang menguasai bidangnya yang disertai kepercayaan) dalam mengendalikan kekuasaan negara atau lembaga lainnya. Hal ini dijelaskan dalam surat An-Nisa ayat 59. Kemudian dapat diperoleh beberapa nilai-nilai politik ada 5 antara lain, Pertama, Musyawarah yang sejalan dengan nilai-nilai politik dalam ilmu politik dan nilai-nilai politik dalam Islam. Kedua, Amanah yang tergambar dari gambaran pemimpin yang ideal dalam politik Islam. Pemimpin atau pejabat yang berkompeten serta ideal yang sejalan dengan nilai-nilai politik dalam ilmu politik. Ketiga, Adil yang tergambar dari gambaran pemimpin yang ideal dalam politik Islam. Pemimpin atau pejabat yang berkompeten serta ideal yang sejalan dengan nilai-nilai politik dalam ilmu politik. Keempat, Persamaan atau musawa yang tergambar dari gambaran pemimpin yang ideal dalam politik Islam. Pemimpin atau pejabat yang berkompeten serta ideal yang sejalan dengan nilai-nilai politik dalam ilmu politik.. Kelima, Kemajemukan yang tergambar dari gambaran pemimpin yang ideal dalam politik Islam. Pemimpin atau pejabat yang berkompeten serta ideal yang sejalan dengan nilai-nilai politik dalam ilmu politik.
23SK2331048.00 | SK IAT 23.048 NAN n | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain