SKRIPSI IAT
Embryology in The Qur'an : The Study of Scientific Phenomenon in Surah Al-'Alaq Tafsir Salman Perspective
Tafsir Salman telah merepresentasikan integrasi antara Al-Qur’an dan sains dengan menjawab polemik penafsiran ilmiah dalam diskursus sarjana Al-Qur’an. Akan tetapi, masih jarang studi tentang embriologi yang berkenaan dengan surah al-Alaq, kebanyakan surah al-Alaq ini menampilkan mengenai pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian liberary research, dengan menggunakan analisis deskriptive berusaha menggambarkan analisis sistematik terhadap penafsiran Q.S Al-Alaq tentang embriologi dan kaitannya dengan ilmu sains modern dalam Tafsir Salman, melalui teori fungsi interpretasi Jorge J.E Gracia.
Tafsir Salman tidak mengesampingkan unsur-unsur Ulum Al-Qur’an dalam dialektika interpretasinya. Kenyataan tersebut menjadi kekuatan tersendiri dalam analisis tiga fungsi interpretasi, yaitu; Asbab Nuzul sebagai basis fungsi historis, telaah linguistik yang merepresentasikan fungsi makna, dan integrasi keilmuan menggambarkan fungsi implikatif. Sehingga dengan ini mampu menyampaikan pesan kepada audiens kontemporer.
Hasil dari Penelitian Interpretasi Fenomena Saintifik surat Al-Alaq dalam tafsir salman bahwa tidak semua ayat yang ada dalam surat al-Alaq ini ditafsirkan hanya yang ada keterkaitan dengan sains saja yakni pertama, terkait dengan membaca (Iqra’) yang ditinjau dari berbagai perspektif diantaranya filsafat ilmu, psikologi, Informatika, Instrumentasi, kedua alaq sebagai term guna menjelaskan proses embriologi, ketiga, al-Qalam dalam perspektif falsafati, semiotika dan antopologi. Terakhir terkait dengan kata nasyiyah (Ubun-ubun) dari perspektif Neurologi.
Interpretasi konsep embriologi dalam Tafsir Salman atas surat al-Alaq ayat 2 dapat dijabarkan yakni pertama, secara historis ayat ini turun pra nubuwwah nabi Muhammad SAW. Kedua, Qs. al-Alaq ayat 2 ini memiliki kata kunci alaq yang memiliki makna dasar melekat atau bergatung, lebih tepatnya ditafsirkan sebagai blastula (gumpalan sel yang melekat di dinding rahim). Ketiga, pada pengembangan makna dalam penafsiran surat al-Alaq ayat 2 yakni proses embriologi ini dimulai dari bertemunya ovum dan sperma menjadi embrio, embrio ini mengalami proses implantasi, pada proses ini Embrio atau zigot merupakan kumpulan sel yang menempel di dinding rahim. Kumpulan sel inilah yang di istilahkan dalam al-qur’an sebagai ‘alaq. Zigot ini akan membelah menjadi blastula kemudian glastula (mudghah), menjadi organogenesis (izham) lalu histogenesis (lahm) dan terakhir menjadi mahluk bentuk lain. dan terakhir, moral value sebagai implikasi dari Qs.al-Alaq ayat 2 ini yakni manusia tidak patut sombong karena manusia hanyalah mahluk lemah yang tidak mampu kecuali hanya dengan bergantung kepada Allah. Bersyukur kepada Allah telah dijadikan sebagai manusia.
23SK2331042.00 | SK IAT 23.042 FAT e | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain