SKRIPSI ILHA
Syafa'at Anak Yang Meninggal Sebelum Baligh Kepada Orang Tuanya Dalam Perspektif Hadis (Studi Pemahaman Hadis Riwayat Imam Muslim No. 2635)
Skripsi ini berjudul “ Syafa’at Anak Yang Meninggal Sebelum Baligh pada Orang Tuanya dalam Kitab Sahih Muslim No 2635”. Di latar belakangi oleh sebuah fenomena bahwa syafa’at seseorang tidak bisa dirai dengan berangan-angan, akan tetapi bisa dirai dengan usaha secara lahir atau batin. Syafa’at merupakan salah satu prinsip (ushul) islam, seluruh ulama ahlu sunnah wal jama’ah bersepakat bahwa penghuni neraka yang memiliki keimanan dalam hatinya, meskipun hanya seberat butir atom, akan keluar dari neraka baik dengan syafa’at para nabi, malaikat atau orang mukmin, dan meninggalnya anak yang belum mencapai baligh, ataupun dengan rahmat Allah Azza wa jalla. Dalam hal ini penulis mengangkat hadis riwayat Imam Muslim tentang syafa’at anak bayi yang meninggal pada orang tuanya, untuk mengetahui bagaimana Rasull berbicara tentang syafa’at bayi yang meninggal pada orang tuanya.
Rumusan masalah dalam penelitian skripsi ini adalah (1) Bagaiman kualitas sanad dan matan hadis syafa’at anak yang meninggal sebelum baligh terhadap orang tuanya? (2) Bagaimana syarah hadis syafa’at anak yang meninggal sebelum baligh terhadap orang tuanya? Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam hal ini adalah untuk mengetahui secara jelas kualitas sanad dan matan hadis syafa’at anak yang meninggal sebelum baligh terhadap orang tuanya dan mengetahui maksud kandungan hadis tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan metode takhrij al- hadis, syarah al-hadis, Naqd al-sanad, naqd al- matan. Takhrij hadis digunakan untuk mengetahui keberadaan hadis semisal dalam kitab hadis lain. Syarah al-hadis digunakan untuk mengetahui makna kandungan dari hadis. Naqd al-sanad dan matan digunakan untuk mengetahui kualitas sanad dan matan hadis yang diteliti.
Setelah penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode di atas, akhirnya dapat disimpulkan bahwa: (1). Redaksi hadis tentang syafa’at anak yang meninggal sebelum baligh dalam kitab Sahih Muslim dari jalur Suwaid bin Said dan dalam kitab Musnad bin Hanbal dari jalur Suwaid bin Said ada perbedaan yaitu dari sisi teks hadis. Teks hadis dalam kitab Sahih Muslim tidak ada huruf ya dalam lafad akhudu sedangkan dalam kitab Musnad Ahmad ada huruf ya’(ي). Serta hadis dari dua kitab tersebut terdapat perbrdaan dari segi sanad, walaupun hadis tersebut sama-sama diriwayatkan Abu Hurairah. (2). Kulitas sanad hadis syafa’at anak yang meninggal sebelum baligh adalah shahih. Hal itu berdasarkan pada penelitian yang ketahui bahwa sanadnya muttasil. Seluruh periwayat dalam jalur sanad tersebut dinyatakan tsiqah, hadis tersebut tergolong hadis mu’an’an berdasarkan sighat tahammul yang ada dan menggunakan metode ar-riwayah bil makna, demikian halnya dengan matan, hadis tersebut juga memiliki kualitas matan yang shahih, karena setelah diteliti, matan hadis tersbut sama sekali tidak bertentangan dengan al-Qur’an, hadis shahih yang lain, akal sehat, maupun sejarah, redaksinya juga menunjukan bahwa hadis itu benar-benar telah disabdakan oleh Nabi SAW. Oleh karena itu, hadis tesebut bisa dijadikan rujukan umat muslim. (3) Adapun makna syafa’at anak yang meninggal yang dimaksud secara bahasa adalah pertolongan atau doa seorang anak dan secara istilah adalah pertolongan, ataupun doa, permimtaan anak terhadap Allah Azza wa Jalla kepada orang tuanya.
23SK2332011.00 | SK ILHA 23.011 KAS s | My Library (Lt. 3 Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain