TESIS EKOS
Pengembangan Green Economy Pada Industri Batik di Pekalongan Dalam Perspektif Maqashid Syariah
Green Economy didefinisikan sebagai rendah karbon, hemat sumber daya dan inklusif secara sosial. Dalam Green Economy, pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan didorong oleh investasi publik dan swasta ke dalam kegiatan ekonomi, infrastruktur dan aset yang memungkinkan pengurangan emisi karbon dan polusi, peningkatan energi dan efisiensi sumber daya, dan pencegahan hilangnya keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengembangan Green Economy pada industri batik di Pekalongan ditinjau dari maqashid syariah, menganalisis tentang mengapa pengembangan Green Economy pada industri batik di Pekalongan perlu disesuaikan dengan maqashid syariah dan menganalisis bagaimana keberlanjutan industri batik di Pekalongan setelah menerapkan konsep Green Economy.
Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kualitatif. Dua sumber data juga digunakan dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan terdiri dari pengusaha batik dan masing-masing dua orang karyawan. Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti akan fokus menggunakan teknik analisis data domain. Sementara untuk menganalisis data dan informasi, alat yang dipergunakan adalah teknik analisa data triangulasi. Sedangkan metode analisis datanya adalah reduksi data, pemaparan data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan home industri Batik Pesisir dan Batik Dudung belum sepenuhnya mengimplementasikan konsep Green Economy. Konsep Green Economy di tempat usaha mereka baru teraplikasikan sebagian – yakni dalam bentuk produksi batik pewarna alami, serta minimisasi limbah batik. Ditinjau dari maqashid syariah, secara umum kedua home industri batik tersebut, sudah mencakup kelima prinsip yakni hifz din, hifz nafs, hifz aql, hifz nasl dan hifz mal. Kegiatan minimisasi pencemaran limbah termasuk upaya menjaga agama, jiwa, dan keturunan. Begitu pula dengan kegiatan pewarnaan alami pada batik. Sedangkan, keberlanjutan bisnis batik setelah menerapkan konsep Green Economy terdiri dari faktor internal dan eksternal.
23TS2354012.00 | TS P.EKOS 23.012 KHA p | My Library (Lt 3. Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain