SKRIPSI KPI
Analisis Freming Pemberitaan Kasus Pembunuhan Anak Ibu Kandung di Brebes pada Media Online Detik.Com dan Kompas.Com
Kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung di Brebes merupakan kasus penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandung kepada tiga anaknya. Kasus tersebut mengakibatkan satu anak meninggal, sementara dua anak lainnya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius. Kasus tersebut sempat viral di media sosial setelah muncul sebuah unggahan video pengakuan pelaku saat berada di dalam sel penjara. Dalam video tersebut, pelaku mengaku melakukan pembunuhan untuk menyelamatkan ketiga anaknya agar tidak perlu hidup susah dan sakit. Pengakuan pelaku tersebut menimbulkan banyak hipotesis dari netizen terkait kondisi kejiwaan pelaku. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui bagaimana media online detik.com dan kompas.com dalam memframing dan menilai kasus tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan jenis dan pendekatan penelitian kualitatif kritis. Sumber datanya diambil dari detik.com dan kompas.com terkait kasus pembunuhan anak oleh ibu kandung di Brebes. Sementara teknik pengumpulan data dikategorikan melalui 3 kategori isi berita, diantaranya kategori kronologi kejadian, kategori fakta-fakta kejadian dan kategori pendapat psikolog yang diambil masing masing satu kategori dari pemberitaan detik.com dan kompas.com. Dalam menganalisis permasalahan ini, metode yang digunakan peneliti adalah metode analisis framing Robert N Entman yang memiliki empat konsep dasar yaitu, Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnoses Causes (memperkirakan penyebab masalaah), Make Moral Judgement(penilaian penyebab masalah), Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian) Hasil penelitian menunjukan bahwa detik.com menilai kasus pembunuhan yang dilakukan ibu kandung terhadap ketiga anaknya di Brebes dikarenakan gangguan kejiwaan berat yang dimiliki pelaku sejak masa kanak-kanak. Gangguan kejiwaan tersebut berupa bisikan gaib yang memerintahkan pelaku untuk membunuh ketiga anaknya agar anaknya tidak hidup susah dan dibunuh oleh orang lain di masa depan nanti. Sementara itu Kompas.com menganggap bahwa kasus tersebut terjadi dikarenakan faktor ekonomi dan gangguan kejiwaan. Menurut kompas.com, pelaku melakukan perbuatan tersebut dikarenakan depresi dan kecemasaannya akan masa depan keluarganya jika suaminya putus kontrak kerja. Kompas.com juga menilai bahwa kemungkinan pelaku melakukan perbuatan tersebut dikarenakan gangguan kejiwaan pelaku dengan mendengar bisikan gaib untuk membunuh anaknya agar tidak hidup sedih dan susah. Perbuatan pelaku dikatakan untuk menyelamatkan anak-anaknya dengan membunuhnya.
23SK2334012.00 | SK KPI 23.012 ATT a | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain