SKRIPSI HKI
Pembagian Warisan Perspektif Teori Double Movement Fazlur Rahman (Studi Kasus di Desa Podo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan)
Fenomena pembagian warisan di Desa Podo ada yang tidak sesuai dengan ketentuan hukum waris Islam pada umumnya. Padahal ketentuan hukum waris Islam sudah jelas tercantum dalam al-Qur’an. Di desa tersebut terdapat dua corak praktik pembagian warisan di Desa Podo, antara lain pembagian warisan yang sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan tidak sesuai dengan ketentuan al-Qur’an. Pembagian pada corak kedua tersebut memiliki faktor-faktor yang menjadi alasan masyarakat Desa Podo yang tidak mengacu pada ketentuan al-Qur’an. Sehingga dalam penelitian ini mengkaji nilai-nilai atau prinsip yang diterapkan masyarakat dalam pembagian warisan. Teori yang mendukung untuk mengkaji persoalan tersebut ialah teori double movement Fazlur Rahman. Maka, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik pembagian warisan di Desa Podo dan hasil tinjauan ratio-legis teori double movement Fazlur Rahman terhadap pembagian harta waris di Desa Podo.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini berjenis penelitian yuridis-empiris, yakni penelitian secara lapangan dengan mangkaji ketentuan hukum yang berlaku dan yang telah terjadi dalam masyarakat. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan sosio-historis dan pendekatan antropologi. Pendekatan ini dimaksud untuk berusaha memahami ajaran Islam dengan memperhatikan sosio-cultural yang terus bertumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Data penelitian ini bersumber dari hasil wawancara dari ahli waris yang masih hidup dan hasil observasi sebagai data primer. Sedangkan data sekunder mengambil dari ayat-ayat al-Qur’an tentang waris, kitab-kitab fikih, dokumen, buku, jurnal dan lain-lain.dengan menggunakan metode kualitatif. Data tersebut dianalisis menggunakan analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini antara lain : (1) berdasarkan teori double movement Fazlur Rahman, ayat-ayat waris dalam al-Qur’an memiliki nilai-nilai dasar yaitu nilai keadilan, nilai persamaan, dan nilai kerukunan; dan (2) masyarakat Desa Podo memiliki peluang mencapai kebenaran dalam praktik pembagian warisan tersebut selama menjaga nilai-nilai dasar hukum Islam untuk mewujudkan kemaslahatan. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa praktik pembagian warisan di Desa Podo Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan sesuai dengan asas-asas umum dan nilai-nilai dasar dalam hukum waris Islam, meskipun tampak tidak sejalan dengan ketentuan waris dalam al-Qur’an.
Kata Kunci : Al-Qur’an, Double Movement, dan Waris.
The phenomenon of inheritance distribution in Podo Village is not in accordance with the provisions of Islamic inheritance law in general. Even though the provisions of Islamic inheritance law are clearly stated in the Qur'an. In this village, there are two patterns of inheritance distribution practices in Podo Village, including the distribution of inheritance in accordance with the provisions of the Qur'an and not in accordance with the provisions of the Qur'an. The division in the second pattern has factors that are the reason the Podo Village community does not refer to the provisions of the Qur'an. So in this study examines the values or principles applied by the community in the distribution of inheritance. The theory that supports to study this problem is Fazlur Rahman's double movement theory. Thus, the purpose of this study was to determine the practice of inheritance distribution in Podo Village and the results of a review of the ratio-legis theory of Fazlur Rahman's double movement theory on the distribution of inheritance in Podo Village.
This study uses a qualitative method. This type of research is juridical-empirical research, namely research in the field by examining the applicable legal provisions and what has occurred in society. The research approach is a socio-historical approach and an anthropological approach. This approach is intended to try to understand the teachings of Islam by paying attention to the socio-cultural which continues to grow and develop in society. The data in this study were sourced from interviews with living heirs and observations as primary data. While the secondary data take from the verses of the Qur'an about inheritance, fiqh books, documents, books, journals and others by using qualitative methods. The data were analyzed using descriptive analysis.
The results of this study include: (1) based on Fazlur Rahman's double movement theory, the inheritance verses in the Qur'an have basic values, namely the value of justice, the value of equality, and the value of harmony; and (2) the people of Podo Village have the opportunity to achieve the truth in the practice of sharing the inheritance as long as they maintain the basic values of Islamic law to realize the benefit. Thus, this study shows that the practice of inheritance distribution in Podo Village, Kedungwuni District, Pekalongan Regency is in accordance with general principles and basic values in Islamic inheritance law, although it does not appear to be in line with inheritance provisions in the Qur'an.
Keywords: Al-Qur'an, Double Movement, and Inheritance.
22SK2211086.00 | SK HKI 22.086 MAU p | My Library (Lantai.3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain