e-BOOK
Hadits-Hadits Problematik (Analisis Linguistik Pragmatik)
Bahasa juga merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat yang erat hubungannya dengan berpikir. Dengan demikian, masyarakat dengan budayanya memiliki cara berpikir tertentu yang diekpresikan dalam bahasanya. Bahasa adalah alat intelektual yang paling fleksibel dan paling berkekuatan yang dikembangkan oleh manusia. Salah satu fungsinya adalah kemampuannya mereflesikan dunia dan dirinya sendirinya. Bahasa dapat digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Bahasa itu juga dapat mendeskripsikan budaya masyarakat pemakai bahasa itu sendiri. Melalui bahasa dapat memahami budaya pemakai bahasa yang mencakupi cara berpikir masyarakatnya. Dengan bahasa Arab kaum muslimin menulis peradaban, yaitu peradaban Alquran dan Hadis yang berkelindan dengan ilmu sastra, filsafat, ilmu kalam, matematika, geografi, ilmu falak, ilmu linguistik, ilmu sosial, ilmu syariat, ilmu kimia, fisika, mekanik, ilmu kedokteran, ilmu medis dan obat-obatan, zoologi, ilmu teknik, seni bangunan, flora dan fauna, ilmu sejarah kemanusiaan, bahkan seksologi. Bahasa Arab yang selama ini bisa dijadikan sumber kajian linguistik oleh para linguis Arab klasik ataupun modern digolongkan ke dalam lima kelompok, yaitu bahasa Arab al-Qur’an, bahasa Arab hadis Nabi, bahasa Arab syair, Bahasa Arab prosa dan bahasa Arab Jurnalistik. PenelitianHadits sebagai sumber hukum kedua setelah Al- Qur'an dan tentunya berbahasa Arab ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi para linguis, yang membuatnya seakan berbeda dan tampak istimewa sehingga tanggapan dan penelitian tentang haditspun lebih banyak. Hal ini dikarenakan Hadist memiliki banyak hal yang memang pantas dipersoalkan, dan salah satu yang terpenting adalah problem otentisitas dan otoritas (hujjiyah) hadist ketika membahas berbagai persoalan masyarakat yang mencakup di dalamnya adalah persoalan social budaya.
018 | 2X2.1 | Repository | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain