e-BOOK
Konsep Kebijakan Mutu Pendidikan dalam Pengelolaan MTsN Model
Salah satu upaya pengembangan sumber daya masyarakat yang unggul adalah dengan melalui pendidikan. Pemerintah dalam hal ini memiliki peranan terpenting sebagai motor utama penggerak pendidikan melalui rumusan�rumusan kebijakan yang ditetapkannya. Perumusan kebijakan sebagai suatu proses sosial yang melibatkan berbagai pihak, semestinya dilakukan dalam kerangka sosial yang telah terukur dan teratur. Untuk mengimplementasikan sebuah kebijakan pendidikan perlu adanya kerja sama dari seluruh elemen pendidikan baik dari tingkat pemerintah pusat, daerah,hingga seluruh masyarakat. Kebijakan mutu pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah program “Madrasah Model”. Madrasah model muncul sebagai salah satu bentuk pengembangan pendidikan, menghapus stereotip masyarakat mengenai madrasah adalah lembaga pendidikan “nomor dua” dan lembaga “kelas pinggiran”. Madrasah model merupakan sebuah sekolah “inti” yang memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan madrasah nonmodel. Madrasah sebagai salah satu role model yang diharapkan dapat berperan sebagai model dan memberi efek serta berdampak positif kepada seluruh sekolah “satelit” yang berada di sekelilingnya, sekaligus sebagai pusat pelayanan sumber belajar dan pusat dukungan bagi madrasah lainnya. Lahirnya Madrasah Model didasari dari sebuah filosofi yang berkenaan dengan hakikat manusia, hakikat tujuan pendidikan, dan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan madrasah model bertujuan sebagai proses kegiatan peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala madrasah, pengembangan struktur organisasi pendidikan yang sesuai dengan tuntutan implementasi kebijakan pemerintah, dan peningkatan pengetahuan serta kemampuan seluruh komponen-komponen madrasah. Madrasah model disiapkan sebagai figur sentral yang menjadi contoh dan pusat pemberdayaan madrasah sejenis, baik negeri dan swasta. Madrasah model dikembangkan untuk mencapai keunggulannya di bidang manajemen, SDM, output peserta didik, sarana, dan prasarana. Untuk mengangkat hakikat manusia melalui tujuan pendidikan nasional demi mencapai dan mengembangkan potensi dan kemampuan manusia. Buku ini terdiri atas lima bab di dalamnya. Pada bab pertama, membahas mengenai kebijakan publikasi dalam pendidikan. Bab kedua, berbicara mengenai identifikasi masalah filosofi lahirnya madrasah model dan formula kebijakan Kemenag RI dalam pengelolaan MTs. Model. Pada Bab yang ketiga, pembahasan mengenai kinerja dan pengembangan mutu pendidikan formal MTs. Model dalam konsep standar pelayanan minimal (SPM), Standar Sekolah Nasional (SSN), dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Bab keempat membahas mengenai Total Quality Management (TQM) dan International Standard Organization (ISO 9000) pada lembaga pendidikan dasar (SMP/MTs). Pada bab pelayanan sumber belajar dan pusat dukungan bagi madrasah lainnya. Lahirnya Madrasah Model didasari dari sebuah filosofi yang berkenaan dengan hakikat manusia, hakikat tujuan pendidikan, dan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan madrasah model bertujuan sebagai proses kegiatan peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala madrasah, pengembangan struktur organisasi pendidikan yang sesuai dengan tuntutan implementasi kebijakan pemerintah, dan peningkatan pengetahuan serta kemampuan seluruh komponen-komponen madrasah. Madrasah model disiapkan sebagai figur sentral yang menjadi contoh dan pusat pemberdayaan madrasah sejenis, baik negeri dan swasta. Madrasah model dikembangkan untuk mencapai keunggulannya di bidang manajemen, SDM, output peserta didik, sarana, dan prasarana. Untuk mengangkat hakikat manusia melalui tujuan pendidikan nasional demi mencapai dan mengembangkan potensi dan kemampuan manusia. Buku ini terdiri atas lima bab di dalamnya. Pada bab pertama, membahas mengenai kebijakan publikasi dalam pendidikan. Bab kedua, berbicara mengenai identifikasi masalah filosofi lahirnya madrasah model dan formula kebijakan Kemenag RI dalam pengelolaan MTs. Model. Pada Bab yang ketiga, pembahasan mengenai kinerja dan pengembangan mutu pendidikan formal MTs. Model dalam konsep standar pelayanan minimal (SPM), Standar Sekolah Nasional (SSN), dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Bab keempat membahas mengenai Total Quality Management (TQM) dan International Standard Organization (ISO 9000) pada lembaga pendidikan dasar (SMP/MTs). Pada babpelayanan sumber belajar dan pusat dukungan bagi madrasah lainnya. Lahirnya Madrasah Model didasari dari sebuah filosofi yang berkenaan dengan hakikat manusia, hakikat tujuan pendidikan, dan usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Pengembangan madrasah model bertujuan sebagai proses kegiatan peningkatan kapasitas kepemimpinan kepala madrasah, pengembangan struktur organisasi pendidikan yang sesuai dengan tuntutan implementasi kebijakan pemerintah, dan peningkatan pengetahuan serta kemampuan seluruh komponen-komponen madrasah. Madrasah model disiapkan sebagai figur sentral yang menjadi contoh dan pusat pemberdayaan madrasah sejenis, baik negeri dan swasta. Madrasah model dikembangkan untuk mencapai keunggulannya di bidang manajemen, SDM, output peserta didik, sarana, dan prasarana. Untuk mengangkat hakikat manusia melalui tujuan pendidikan nasional demi mencapai dan mengembangkan potensi dan kemampuan manusia. Buku ini terdiri atas lima bab di dalamnya. Pada bab pertama, membahas mengenai kebijakan publikasi dalam pendidikan. Bab kedua, berbicara mengenai identifikasi masalah filosofi lahirnya madrasah model dan formula kebijakan Kemenag RI dalam pengelolaan MTs. Model. Pada Bab yang ketiga, pembahasan mengenai kinerja dan pengembangan mutu pendidikan formal MTs. Model dalam konsep standar pelayanan minimal (SPM), Standar Sekolah Nasional (SSN), dan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Bab keempat membahas mengenai Total Quality Management (TQM) dan International Standard Organization (ISO 9000) pada lembaga pendidikan dasar (SMP/MTs). Pada bab terakhir, mengenai konsep manajemen berbasis madrasah (tinjauan integratif-interkonektif).
006 | 371.2 | Repository | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain