SKRIPSI PBA
Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Maharah Al-Qira'ah Siswa Kelas VIII SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran bahasa Asing yang
dipelajari di Indonesia. Bahasa Arab memiliki karakteristik yang berbeda dengan
bahasa Indonesia. Hal ini menjadikan mata pelajaran bahasa Arab kurang diminati
oleh peserta didik. Banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam membaca
teks bahasa Arab. Padahal, membaca termasuk dalam salah satu keterampilan
berbahasa. Banyak problem yang dijumpai dalam pembelajaran bahasa Arab
Mahārah al-Qirā’ah (keterampilan membaca), seperti di SMP Islam Walisongo
Kedungwuni. Melihat hal tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang problematika pembelajaran bahasa Arab Mahārah al-Qirā’ah siswa kelas
VIII SMP Islam Walisongo Kedungwuni.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah (1) bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab Mahārah al-Qirā’ah
siswa kelas VIII SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, (2)
bagaimana problematika pembelajaran bahasa Arab Mahārah al-Qirā’ah siswa
kelas VIII SMP Islam Walisongo Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data
menggunakan teknik analisis Miles & Huberman, yakni reduksi data (data
reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi (conclusion drawing/
verifying).
Hasil penelitian ini yaitu (1) proses pembelajaran bahasa Arab Mahārah alQirā’ah kelas VIII di SMP Islam Walisongo Kedungwuni diawali dengan tahap
persiapan yaitu guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab membuat RPP.
Kemudian tahap pelaksanaan pembelajaran serta tahap evaluasi dengan praktik
membaca teks qirā’ah dan menjawab pertanyaan yang tersedia di buku paket. (2)
problematika pembelajaran bahasa Arab Mahārah al-Qirā’ah siswa kelas VIII di
SMP Islam Walisongo dikelompokkan menjadi 2, yaitu problematika linguistik
yang meliputi tata bunyi dan kosa kata. Sedangkan problematika non linguistk
meliputi problem guru, motivasi dan minat belajar, problem metode, dan problem
lingkungan.
22SK2222042.00 | SK PBA 22.042 FAD p | My Library (Lantai 3, Local Content) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain